Minggu, 27 April 2014

Bisakah Aku Selingkuh Malam Ini?


Nurul Is. Wardani

Sosokmu telah lama tak kujumpai dalam linang mataku
Hadirmu bahkan terasa tak ada
Masihkah ada tanda jiwaku yang kutitipkan padamu dulu?
Jika ada, masih bisakah aku mengenalinya?

Telah lama kunantikan malam ini
Saat di Kau yang benar-benar hilang
Memuaskan diriku pada ribuan gemintang pemuas hati
Jatuhkan diriku pada pelukan sang Bulan

Izinkan aku selingkuh malam ini
Tanpa hadirmu,
Kusandarkan diri pada sang Malam
Hanya berteman bintang, berselimut bulan
Alunan desau angin telah mampu menggantikan suara merdumu
Dinginnya bahkan tidak begitu menusuk
Mampu menghangatkan raga
Meski membawa pergi sebagian jiwa

Lama tak adanya dirimu,
Sang Malam pun mampu menjadi pengganti sempurnamu
Izinkan aku selingkuh malam ini

Bersamanya  yang menjadi pengganti sosokmu…  

~ENTAH~


Nurul Is. Wardani

Pikirku, telah lama kutamatkan kisah denganmu
Pikirku pula, telah tersimpan rapi segala kenangan itu
Tak pernah kubuka lagi kisah cerita itu
Tak pernah pula lagi kuperkenankan ia melewati besitku

Namun, pernyataan singkat itu,
Sapaan canda tanpa ragumu kembali menggoyahkanku
Kembali seketika aku berpikir,
Rindukah diriku? Ingin taukah diriku akan kabarmu?
Hati yang kini kembali di uji
Meneruskan perjalanan pencarian sosok
Atau kah kembali pada sosok yang telah dibelenggu rindu?

Rasa-rasanya bisa ku jajaki kembali rasa itu
Meski kini telah lama tertinggal
Namun masih nampak terbingkai indah
Adakah diriku kembali menengok ke masa lalu itu?
Entah…


                                                   

Tuhan, Ajari Aku Untuk Kuat

Nurul Is. Wardani

Ketika lemah dan lelah yang tak berlapis iman
Maka nestapa dan air mata telah berhasil menggerogoti jiwa
Dalam kesendirian malam aku merintih
Menitikkan air mata yang tak mestinya terjatuh

Masih terlalu jauh kehidupan ini,
Diriku masih bagaikan setetes embun pagi
Siap diterpa fajar, dan dikikis oleh panasnya mentari

Tapi, tidakkah Sang Fajar begitu cepat datang?
Setetes embun pagi bahkan belum mampu menyejukkan hati

Tuhan, bimbing aku jejakkan hatiku
Pada beribu kepingan kehidupan yang tak mampu ku pilah absahnya
Tunjukkan aku cara untuk Kuat
Bisikkan pada sujudku arti kuat yang sejati
Bahkan ketika tak mampu lagi kusyukuri nikmat nafasmu
Sebelum ribuan lelah menghasut jiwa ini.